(dr.) DRR

Hai, rindu yang selalu menyapa!
Selamat datang, rindu yang selalu menyergap jiwa!
Rindu,
Ya.
Untuk apa rindu itu ada?
Untuk apa rindu itu tercipta?
Entahlah.
Rindu,
Rindu menyapa dan mengucapkan "Schönes Wochenende, Lieber!"
Rindu menyemangati "Toi-toi^^"
Rindu mengucapkan "Viel Spaß!"
Rindu akan kiriman bunga walau hanya sebuah karakter
Rindu mengatakan segala hal dalam 'bahasa yang tanpa kita sadari selalu kita gunakan untuk saling mengungkapkan'
Mungkin saling menganggap tabu atau terlalu malu untuk mendenotasikan
Rindu saling bercerita banyak hal absurd, tetapi terselip banyak hikmah
Rindu saling berbagi tawa dan canda walaupun terkadang tak biasa
Rindu 'penjagaan dari belakang' yang selalu dilakukan
Rindu,
Ah, terlalu banyak kisah.
Serakah.
Ya.
Semua percakapan yang tersimpan seakan komik kehidupan, selalu memberikan pelajaran dan pesan hidup
Semua memori yang selalu teringat seakan film yang begitu nyata, selalu menggoreskan senyum indah
Sungguh begitu indah.
Nyata.
Terasa sangat nyata.
Tidak akan bisa kita mengukur dalamnya sumur sampai kita masuk ke dalam sumur itu. Ya.
Betapa berharganya arti kehadiran
Di sisi, di hati
Rindu,
Tiada hari tanpanya, sungguh.
Namun, apalah arti rindu ini dibandingkan dengan rindu Allah pada hamba-Nya?
Terlalu sayang-Nya kepada hamba-Nya yang sholeh, selalu menebar kebaikan di mana pun berada.

Terima kasih yaAllah telah mempertemukan hamba dengan hamba-Mu yang sholeh, baik, dan selalu beriman kepada-Mu
Terima kasih yaAllah telah mengirimi hamba seseorang untuk menunjukkan betapa sayang-Mu pada setiap hamba-Mu
Terima kasih yaAllah telah memberi hamba kesempatan untuk memahami arti kehidupan dari kehidupan itu sendiri
Terima kasih yaAllah atas segala rencana-Mu yang begitu indah yang telah Engkau tulis untuk hamba
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Terima kasih yaAllah...
Mahasuci Engkau Mahakuasa Atas Segala Sesuatu.

Allah, terima kasih Engkau telah menghadirkan rasa rindu ini,
Allah, hanya doa yang bisa hamba lantunkan,
Semoga Engkau mengijabahi dan meridhai.
Aamiin YaRabbal 'Alamiin...

Segala hal yang telah terlewati menjadi bahan bakarku, sungguh, sejujurnya.
Terima kasih atas segala kenangan indah yang telah terukir dan terlewati.
Selamat datang di keabadian yang mulia dan indah, kesayangan.
Selamat bertemu dengan para bidadari putih, bersih, suci yang tak pernah terjamah siapa pun.
Maafkan rinduku yang tak bisa berujung.
Rinduku itu lantunan yang terucap selalu, dariku untuk Tuhanku, Tuhan kita.
Terima kasih untuk seringnya kehadiranmu dalam bunga tidurku.
Entah itu buatanku sendiri karena pikiranku atau memang keinginanmu untuk hadir?
Tak penting.
Yang aku yakini Allah mengijinkannya.
Terima kasih akan segala senyuman yang telah diberikan.
Sekali lagi, maafkan rinduku ini yang tak pernah berhenti.

Ich sehne mich an dir so sehr, für immer.

Liebe Grüße,
yang selalu merindukan Dance.


16th June, 2013, Convention Hall, about 11.15 am

Comments

Popular posts from this blog

Hai, 2017!