Selalu Semangaaaattt!!!
Ini adalah tulisan saya setahun yang lalu, lebih tepatnya pada 9 September 2013, tetapi belum saya posting ke blog. Mengapa saya menulis ini? Sebenarnya, tulisan ini saya jadikan untuk introspeksi diri, semangat, dan doa saya. Silahkan menyimak :)
Heeeiiiii,
long time no write yaaah haha. Sekitar satu tahun lebih kali ya gak nulis di
sini. Yah maklum lah, banyak kegiatan (re: makan, tidur, bangun, bab, bak)
wkwk.
Aku sudah lulus SMA loooh (dunia harus tau haha). Oh ya
sedikit flashback ya tentang UNAS dan
segala persiapannya. Di bulan Januari 2013 sudah mulai padat akan kegiatan try
out persiapan USEK dan UNAS, matengin materi, dan sudah mulai menata hati dan
pikiran untuk USEK dan UNAS (cielah haha). Bulan Februari, waktu di mana (jujur)
aku galau tingkat tinggi minta ampun (serius, ini beneran). Galaunya itu karena
bulan Februari ini waktu untuk mendaftar SNMPTN (dulu nama tenarnya
“undangan”). Di SNMPTN ini kita, para siswa kelas XII yang sekolahnya memiliki
nomor pangkal sekolah dan sudah mendaftar untuk SNMPTN, diberikan empat pilihan
progam studi dengan dua pilihan universitas atau institut. Galaunya itu bukan
di pilihan pertama, melainkan di pilihan kedua. Jujur, waktu itu dan sampai
detik aku nulis ini, insyaAllah pilihan pertama sudah mantab dan aku belum tau
apa yang harus aku pilih di pilihan kedua. Entah waktu itu pikiranku cupet, kudet, atau gak open-minded sama pilihan yang lain.
Sempat beberapa kali brain-storming
sama Ibu, seret. Seret kenapa? Banyak pertimbangan, di antaranya “nanti kamu bosen lo”, “ngapain milih itu?”,
“la kamu sukanya apa?”, dan blablabla. Namun, Alhamdulillah akhirnya keluar
satu pilihan.
Gak munafik, jujur dari hati yang terdalam, aku mantab dengan
dua pilihanku itu dan aku yakin bisa lolos di salah satu pilihan (berharap
banget sama pilihan pertama sih hehe). Oke, masuk ke bulan Maret. Di bulan ini
lagi sibuk-sibuknya USEK dan Try Out yang
konon disebut sebagai try out diknas (tapi nyatanya soalnya dibuat oleh
guru-guru sekolah sendiri ._.). Oh ya, di akhir bulan ini aku dan beberapa
teman yang lain ujian A2 (bahasa Jerman). Alhamdulillah hasilnya memuaskan
(untuk aku sendiri hehe). InsyaAllah untuk bekal yang bermanfaat untuk di masa
depan (Aamiiin^^). Bulan April, oohh bulan yang ditunggu-tunggu nih. Kelulusan
atas tiga tahun sekolah salah satunya ditentukan dengan ujian yang ditempuh
selama 4 hari (15-18 April 2013). Dag-dig-dug seeerrr rasanya. Tapi,
Alhamdulillah semua bisa dilewati dengan baik. Satu minggu setelah UNAS, impian
untuk berlibur sekeluarga ke Jogja dan naik kereta Alhamdulillah terwujud yeeey
(serius, ini pengalaman pertama ke Jogja dan naik kereta haha).
Selanjutnya di bulan Mei ini penuh dengan gejolak perasaan
yang campur aduk. Untuk mengisi hari kebebasan setelah UNAS, aku putuskan untuk
kursus mengemudi huwehehe (hasilnya bisa ngantar Ibu ke bandara dengan selamat
lo wkwk). Jengjengjengjeng, tibalah hari di mana hasil SNMPTN diumumkan (24 Mei
2013 pkl. 16.00 WIB seingatku hehe). Rasanya itu deg-degan, tapi yakin bakal
“iya”. Bismillah yaAllah, begitu buka web snmptnnya, masukkan no KAP dan
sebagainya, jengjengjengjeng “Maaf, Anda tidak lolos dalam SNMPTN”.
Begitu tau hasilnya, sontak kepala ini kayak ditampar dan ditendang. Gini deh,
kamu sudah perjuangkan nilai rapot selama 5 semester, mempertahankan di tengah
kegiatan yang kamu ikuti, kamu sangat berharap dari 3 tahun untuk diterima di
jalur itu, tanya-tanya di Campus Expo, ke kakak kelas dan alumni sharing, yakin
bisa lolos dengan bekal yang sudah kamu kantongi, eehh ternyata membaca kata
“Maaf”. Sedih, jujur sedih. Nelangsa, iya nelangsa untuk diriku sendiri. Banyak
teman yang membaca kata “Selamat” sedangkan aku sebaliknya. Tapi di satu sisi
aku senang teman-teman yang lain bisa lolos. Hal yang terberat itu waktu bilang
sama Ibu tentang hal ini, walaupun Ibu juga sudah tau hasilnya dengan cara buka
webnya sendiri. Ibu waktu itu bilang “yakin bisa lolos dengan bekal yang sudah
kamu kantongi, eehh ternyata membaca kata “Maaf”. Sedih, jujur sedih. Nelangsa,
iya nelangsa untuk diriku sendiri. Banyak teman yang membaca kata “Selamat”
sedangkan aku sebaliknya. Tapi di satu sisi aku senang teman-teman yang lain
bisa lolos. Hal yang terberat itu waktu bilang sama Ibu tentang hal ini,
walaupun Ibu juga sudah tau hasilnya dengan cara buka webnya sendiri. Ibu waktu
itu bilang, “Ya gak apa-apa, kan masih
ada jalur tulis. InsyaAllah bisa.” Dengar kata-kata itu netes air mata.
Dalam hati, “Maaf, Bu. Aku minta maaf
belum bisa buat bangga dengan jalur ini. Maaf.” Yang buat netes juga itu
semangat, doa, dan dukungan dari kakak-kakak kelas, keluarga, dan teman-teman
terdekat dan terbaikmu. I love you(s)…
Oke, aku tau aku harus move on dari SNMPTN. Aku memutuskan
untuk ikut program intensif SBMPTN. Jatuh bangun banget. Mengembalikan
semangat, motivasi, dan mood untuk
menghadapi ujian ini. Nilai try out yang naik turun, sekalinya naik, eh
berikutnya turun. Naik di puncak, eh besoknya terjun payung gak karuan. Di sini
kebaca banget kalau gak konsisten dan mood yang berubah-ubah. Bulan Juni, di
mana ada dua kegiatan, wisuda (16 Juni 2013 di Convention Hall Surabaya) dan
tes SBMPTN (18-19 Juni 2013 di UNTAG). Sedikit melipir, di acara wisuda ada
momen yang “unforgettable” deh. Aaaah
foto :’… Oke lanjut. Sesungguhnya, aku gak menaruh harapan yang besar di tes SBMPTN
(setelah mengerjakan soal-soalnya). Tapi aku tetap meminta kepada Allah SWT
untuk mendapatkan yang terbaik untuk semuanya. Tetetetetettttttt…. Bulan Juli
ini banyak peristiwa niih. Verifikasi berkas untuk STAN, tes UM-UGM, tes STAN, pengumuman
SBMPTN, dan pengumuman UM-UGM.
Entah sampai detik ini aku gak bisa berhenti bersyukur dan
semua hal sepertinya sudah ditata Allah dengan rapi. Tanggal 5 Juli verifikasi
berkas STAN, yang mana gak bisa diundur dan gak bisa diwakilkan, sedangkan aku
tes UM-UGM tanggal 7 Juli dan berangkat tanggal 5 Juli ke Jogja. Coba deh kalau
verifikasi STANnya tanggal 6 atau tanggal 7 Juli, gimana coba? Alhamdulillah…
Sewaktu mengerjakan UM-UGM, jujur, aku yakin dengan apa yang aku kerjakan dan
soalnya menurutku tingkat kesulitannya di bawah level soal SBMPTN. InsyaAllah
bisa lolos. Oh ya, sehari sebelum tes, aku dan Ibu ngecek ruangan tes sekalian
jalan-jalan di UGM. Decak kagumku gak berhenti di setiap langkah. Menurutku, di
Surabaya gak ada apa-apanya hehe…
Keyh, besoknya setelah tes adalah pengumuman SBMPTN.
Bismillah.. begitu buka webnya dan masukkan identitas, jengjengjengjeng… kata
“Maaf” lagi. Gak heran dan kaget sih. Gak lama setelah itu, telpon rumah bunyi.
Si Dany telpon dan tanya perihal pengumuman. Aku bilang “tidak” hehe. Begitu
aku tanya balik, eeehh ternyata dia lolos! Perasaan yang awalnya kelabu sontak
ikut bahagia. Alhamdulillah. Yang paling membanggakan, diterima di pilihan
pertama. AllahuAkbar. You deserve that,
mate! Di telpon kelihatan banget suaranya ngomong sambil nangis. Kalau
perkiraanku, itu tangisan akan kebahagian yang yang tidak disangka dan
ditunggu. SubhanAllah. Semoga di tahun
depan bisa merasakan hal yang sama. Aamiin…^^
Move on ke tanggal 21 Juli tes STAN di Asrama Haji. Datang
mengerjakan soal-soal tersebut dengan bekal dari Ibu, “Ya sudah, tes STAN ini untuk ukur kemampuan aja ya.” Oke, artinya
apapun hasilnya, ya sudah. Jadi makanya waktu ngerjakan soal tesnya aku gak worry and panic karena soal yang
kukerjakan lebih sedikit dibandingkan dengan soal yang kukerjakan waktu dua
kali try out STAN. Perjalanan ke tanggal 30 Juli, pengumuman UM-UGM, aku offline segala media sosial (maaf ya
yang susah buat ngontak hehe). Kenapa aku lakuin ini? Alasannya simpel. Aku mau
menenangkan diri. Kenapa? Karena aku mau introspeksi diriku, perbanyak doa,
mohon ke Allah keputusan dan pilihan yang terbaik, bukan hanya baik untuk aku,
tapi juga untuk orangtuaku, keluargaku, teman-temanku, dan orang-orang yang
sudah mendoakanku tanpa henti. Terjawab di tanggal 30 Juli. Ternyata Allah
lebih suka aku tinggal di Surabaya. Yang lebih buat lega, ternyata Ibu juga
lebih bahagia dengan kata “tidak”nya
UGM haha.
Dua hari kemudian pengumuman STAN. Awalnya aku gak tau kalau
sudah pengumuman. Taunya dari mention
twitter dari Dinar “congratsss guys!”.
Aku curiga. Akhirnya aku buka webnya STAN. Jengjengjengjeng ada nama ANISSA NUR
ARINDATTA. Rasanya campur aduk setelah bangun tidur itu. Ya senang ya sedih. Ya
gimana bingung… Namun selalu mengucap syukur kepada Allah. Alhamdulillah.
Jujur, aku sudah mempersiapkan diri apapun yang terjadi sebelum pengumuman
UM-UGM. Oke, aku sudah tau apa yang harus aku lakukan satu tahun ke depan.
Suatu ketika buka twitter lagi,
jengjengjengjeng ada tes Mandiri UNAIR Gelombang II. Rasanya itu…..seneeeeng
banget diberi kesempatan lagi (jadwal tes Mandiri UNAIR Gelombang I sama dengan
tes UM-UGM). Setelah brain-storming dengan
Ibu, akhirnya memutuskan untuk ikut. Tesnya bertepatan dengan hari Ulang Tahun
Mas Tom, 15 Agustus. Sekali lagi, jujur, waktu aku ngerjakan soal-soalnya,
1000% aku yakin dengan apa yang aku kerjakan. Tak lupa sebelum dan setelah
mengerjakan soal aku berdoa semoga mendapatkan hasil yang terbaik. Besoknya, 16
Agustus, pengumuman hasil tesnya. Hasilnya adalah……………..”Maaf, blabla”. Awalnya
aku gak percaya. Aku reload page
terus dan hasilnya sama. Aku beritau ke Ibu. Aku tau, ibu waktu itu lemas dan
sedih. Ya gak bohong aku juga sedih. Di pikiranku, ini usaha terakhirku di tahun ini meraih cita-citaku.
Dari semua peristiwa yang sudah terjadi selama beberapa bulan
ini dan semua cerita yang aku tulis ini mengantarkan aku menjadi pribadi yang
lebih baik dari sebelumnya, setidaknya itu yang aku rasakan untuk diriku
sendiri, minimal. Sungguh, banyak hikmah yang aku ambil dari setiap kejadian
itu. Kalau dijabarkan seperti ini:
- Di tes SBMPTN aku berkenalan dengan teman dari Singaraja yang sampai sekarang masih keep in touch. Banyak cerita dan pengalaman yang kami bagi. Entah itu waktu bertemu langsung, lewat sms, ataupun lewat telpon. Terima kasih, Nathalia J
- Selang waktu setelah pengumuman SNMPTN ke tes SBMPTN, otak ini rasanya seperti direfresh dan diingatkan segala materi supaya selalu ingat terus dan tidak berhenti untuk mengolah pikiran. Alhamdulillah…
- Andaikata diterima jalur SNMPTN, bisa dipastikan aku akan sangat sangat malas untuk melakukan hal yang bermanfaat karena berpikiran sudah tenang dan bisa leha-leha. Allah Mahatahu Lagi Mahaadil.
- Tes UM-UGM di UGM. Jadi tahu UGM itu seperti apa kampusnya. Decak kagum yang gak berhenti di setiap langkah menapaki UGM. Hijau, asri, bersih, rindang, bagus, rapi, dan indah tentunya^^
- Andaikata diterima jalur SBMPTN, kemungkinan besar gak bisa ditemani Ibu untuk daftar ulang karena Ibu harus pergi ke luar kota dengan durasi yang lumayan lama.
- Andaikata diterima di UGM, kemungkinan besar Ibu gak ada yang jemput setiap pulang kantor, gak ada yang beresin rumah, dan teman-teman terbaikku gak bisa main ke rumah lagi dong.
- Mungkin Allah tidak meridhai Ibu mengeluarkan biaya yang begitu besarnya untuk aku di Jalur Mandiri UNAIR Gelombang II. InsyaAllah akan lebih bermanfaat untuk digunakan kegiatan yang Allah lebih meridhai. SubhanAllah..
Di sini aku notice satu hal, “sekeras
apapun kamu berusaha kalau Allah berkata tidak dan berkehendak lain, ya tidak
akan bisa.” Ini semua adalah jawaban dari doaku. Aku selalu memohon
keputusan dan hasil yang terbaik dari Allah untuk aku, orangtuaku, keluargaku,
dan orang-orang yang sudah mendoakan aku selama ini tiada lelah. Intinya,
setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Kita harus melaluinya dengan
hati yang sabar dan tawakkal.
Untuk teman-temanku yang tahun ini
belum menjadi tahun baginya, aku tau bagaimana perasaannya diberi kata “maaf”
dimana-mana. Tapi itu sudah berlalu. Sekarang adalah sekarang. Ayo kita jalani
yang sekarang yang ada di depan. Yang di belakang buat apa ditoleh lagi? Emang
enak kalau kita jalan ke depan sambil noleh ke belakang? Enggak kan? Jadi,
yuuuk go ahead! Semangatnya lebih ditingkatkan, doanya lebih dikuatkan, dan
usahanya lebih dikeraskan. Allah SWT tidak pernah tidur dan tidak pernah lelah
mendengar doa dan melihat usaha kita. Lalu adakah lagi hal yang membuat kita
untuk merasa sedih? Aku rasa tidak. Ayooo, kita buat tahun depan menjadi tahun
kita, tahun kemenangan kita! Salam sukses^^
written on September 9th,2013
Comments
Post a Comment